Lepas dari pelukan Delon, Jill Gladys hanya butuh dua bulan mendapatkan pacar baru. Sayangnya, sang pacar Beft Nando, sering menganiaya dirinya. Tidak hanya pukulan, tetapi cekikan hingga ditodong pisau.
”Sudah empat kali. Ada beberapa lembam di leher, dada, dan bibir. Tapi bekasnya sekarang hilang,” cerita Jill di Polda Metro Jaya, Sabtu (2/1/2010) malam.
Jill tidak menyangka Beft berbuat senekat itu. Menurut presenter dan pemeran FTV tersebut, hubungan kasih dengan Beft awalnya begitu manis. Beft berperilaku baik dan berupaya menjalin hubungan kasih yang serius dengan dirinya. Niat baik itulah yang membuat Jill mantap menjadi pacarnya. Lagi pula, status Beft juga pernah menikah atau duda.
Namun, kebaikan Beft ternyata hanya di bibir saja. Beft bukan sosok lelaki idaman Jill. Jill mengaku menyesal telah mengenalnya.
Jill cerita, suatu hari Beft main ke apartemennya. Kedatangan Beft disambut baik karena Jill sedang sendirian. Kebetulan anaknya sedang dititipkan kepada mantan suami.
”Saat itu, Beft memang bermalam di rumah. Tapi saya enggak meminta dia menginap. Ternyata, besoknya dia enggak mau pulang. Saya juga salah tidak menyuruhnya pulang,” kilah wanita cantik ini.
Selama tinggal di rumah, sambung Jill, banyak perilaku aneh yang terlihat pada diri sang pacar. Beft emosional dan sering kali membentak dirinya.
”Puncaknya di apartemen usai saya bekerja. Kami berdua berantem. Beft memaki saya dengan kata kasar. Beft juga main fisik dengan mencekik leher saya,” kata Jill.
Tidak hanya siksaan fisik, tapi Jill juga mengalami siksaan psikis. Beft mengancam Jill agar tidak tinggal lagi dengan anak maupun keluarganya, melainkan hanya dengan Beft. Ketika masalah itu terjadi, keluarga Jill sedang di luar negeri.
”Saat mama saya balik ke Jakarta, Beft tidak ngasih saya izin ketemu. Dia akan mencekik leher saya, jika saya melanggar aturan. Dia terus maki saya dengan kata kasar. Saya hanya diam,” kenang Jill.
Jill masih mendapat siksaan lebih kejam lagi. Jill cerita, suatu hari Beft mengambil pisau dapur di apartemenya, dan menakutinya dengan mengarahkan pisau ke dada dan leher Jill. Beft juga mengancam akan membunuhnya jika melanggar aturan yang dia buat.
”Pisau itu terus ditekan ke bagian leher, sehingga saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya tidak melawan, karena fisik saya kecil,” cerita Jill mengaku ancaman Beft kali pertama pertengahan Desember.
Menurut Jill lagi, pemicu Beft marah karena melihat kebiasaan dirinya yang sering posting di Twitter. Beft mengira Jill main api dengan orang lain.
”Beft tidak suka saya berhubungan dengan orang lain, termasuk anak dan keluarga saya. Dia mau saya hanya ketemu dia saja. Dia ingin saya berada di bawah pengawasan dia selama 24 jam,” kata Jill.
Parahnya lagi, lanjut Jill, Beft menentangnya bertemu dengan anaknya. Jika dilanggar, anak Jill juga akan dibunuh.
Bahkan, pada malam Tahun Baru 2010, Jill sempat dibawa ke apartemen pacarnya. Menurut Jill, setelah menonton film di bioskop, dia diajak ke apartemen. Karena takut akan mendapatkan penganiayaan kembali, Jill lantas menghubungi keluarganya.
”Karena capek, saya tidur di kamar Beft di ruang tamu. Saya terbangun begitu dengar suara keluarga membawa serta polisi. Mereka panggil saya untuk keluar. Ternyata di luar sudah ada 12 polisi yang mengerumuni dia sedang pakai sabu-sabu. Beft Nando lantas ditangkap polisi,” cerita Jill yang tidak mengetahui pacarnya pemakai narkoba.
Saat ini pacar Jill sedang ditangani Polda Metro Jaya.