Sunday, January 27, 2013

Penjual Es Degan Tewas Terseret Arus Sungai


Seorang pedagang es degan di Situbondo ditemukan tak bernyawa di aliran sungai, Minggu (27/1/2013) pagi. Sosro (54), diduga terpeleset dan jatuh ke dalam sungai Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.

Korban langsung terseret derasnya arus sungai berkedalaman sekitar 1,5 meter tersebut. Sebelum ditemukan tewas, pria warga Dusun Pariyaan Utara, Desa Sumberkolak, itu sempat hilang tenggelam.

Upaya pencarian dilakukan warga dengan melibatkan tim SAR dari TRC BPBD dan Tagana Situbondo memakan waktu hampir 3 jam. Korban berprofesi pedagang es degan itu ditemukan tertelungkup di dasar sungai sekitar 700 meter dari lokasi kejadian.

Tahu Sasro ditemukan tak bernyawa, keluarganya langsung histeris. Istri korban, Sittina (50), dan seorang cucunya, Neli (17), bahkan beberapa kali sempat tak sadarkan diri.

"Aduh, ayo mbah jangan buru-buru mati. Mbah ayo hidup lagi," jerit Neli sambil terus menangis.

Keterangan yang dihimpun detikSurabaya.com, sebelum ditemukan tak bernyawa, Sosro sempat meminta antar istrinya untuk buang hajat di sungai, sekitar pukul 03.00 dini hari. Sesampainya di sungai, korban meminta istrinya untuk memanggilkan saudaranya.

Nah, saat ditinggal sang istri itulah korban diduga terpeleset ke dasar sungai dan tenggelam. Mengetahui suaminya tidak ada di sungai, sang istri pun berusaha mencarinya bersama sejumlah warga. Korban baru diyakini tenggelam setelah warga menemukan sandal dan sarung korban terhanyut di aliran sungai.

"Korban tidak bisa berenang karena kondisi satu tangannya masih patah akibat kecelakaan. Keterangan keluarga korban juga menderita penyakit asma," ujar Kepala Desa Sumberkolak, H Sukarto, di lokasi.

Begitu dievakuasi dari dasar sungai, korban langsung dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga menolak mayat korban dibawa ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo untuk kepentingan otopsi. Padahal saat itu mobil ambulan polisi sudah tiba di lokasi. Polisi pun terpaksa mendatangkan tim medis untuk melakukan visum et repertum di rumah korban.

"Keluarga korban membuat pernyataan menolak diotopsi. Tapi dari hasil pemeriksaan luar korban meninggal murni akibat tenggelam. Tidak ada bekas penganiayaan," tegas Kapolsek Panarukan AKP Supadi.