Monday, January 28, 2013

Babi Ngepet Tertangkap Warga



Seekor babi yang diyakini sebagai binatang jadi-jadian alias babi ngepet menghebohkan warga Desa Pesanggerahan, Kecamatan Jangkar, Situbondo. Sejak berhasil ditangkap, babi betina berukuran panjang sekitar 40 cm itu terus menjadi perhatian.

Warga terus berdatangan dan memenuhi halaman rumah Kepala Desa (Kades) Pesanggerahan, H Abdurahman (50), untuk melihat babi yang diduga sebagai perantara pesugihan tersebut.

Sejak berhasil ditangkap warga, babi itu langsung diamankan di rumah Abdurahman. Babi ditaruh dalam sebuah kandang besi dan diletakkan di halaman rumah sang Kades. Warga pun bisa dengan leluasa menyaksikan babi yang diyakini warga sebagai babi ngepet tersebut.

"Ditangkapnya sudah tiga harian lalu. Awalnya babi itu mau dibunuh, tapi saya larang. Sejak ditangkap memang saya taruh di halaman agar saya tidak dikira merekayasa kejadian ini," kata Abdurahman, Senin (28/1/2013).

Warga makin yakin itu babi jadi-jadian setelah melihat tingkah babi. Selama di dalam kandang, babi itu konon sering meneteskan air mata, layaknya seperti orang yang sedang menangis. Babi juga sering terlihat seperti malu hingga memalingkan mukanya saat dilihat warga. Bulu babi juga terbilang aneh, karena ada baris-baris berwarna merah (pirang). Babi itu juga tidak memiliki taring seperti babi kebanyakan.

"Semalam menangisnya sampai seperti orang sesenggukan," tandas Agam, warga setempat.

Keterangan yang dihimpun detiksurabaya.com, sebelum heboh kabar babi ngepet itu warga Desa Pesanggerahan konon sudah banyak yang mengaku kehilangan uang. Awalnya warga curiga ada pencuri yang sering berkeliaran di desanya. Karena itu warga pun berinisiatif menggalakkan ronda malam. Nah saat ronda itulah sebagian warga memergoki seekor babi berseliweran.

Anehnya, setiap hendak ditangkap babi itu konon sering tiba-tiba menghilang. Sejak itu warga terus memburunya hingga akhirnya berhasil ditangkap di halaman rumah Abdurahman.

"Ditangkap di halaman rumah pada Jumat (25/1/2013) lalu. Yang menangkap hanya 2 orang, termasuk saya. Datang ke sini seperti mau cari perlindungan, karena di utara babi ini sejak malamnya diburui warga. Waktu ditangkap tidak terlalu susah," tandas Sujani (47), seorang warga yang ikut menangkap babi.

Tidak hanya warga, Abdurahman sendiri juga mengaku sebelumnya pernah kehilangan uang beberapa waktu lalu. Uang Rp 500 ribu yang ditaruh di dalam panci di atas lemarinya raib. Saat ditanyakan keluarganya mengaku tidak tahu menahu. Padahal, si Kades yakin lokasi penyimpanan dalam panci itu sulit dari prediksi pencuri.

"Tapi saya juga tidak tahu apa uang saya yang hilang itu berkaitan dengan babi ini. Jika benar ini babi ngepet, ya bisa saja," paparnya.

Pantauan detikSurabaya.com, kabar tertangkapnya babi yang diyakini binatang jadi-jadian itu dengan cepat menyebar ke sejumlah desa. Hingga Senin (28/1/2013) siang, warga dari sejumlah desa tetangga terus berdatangan.


Bahkan terkadang mereka harus antre untuk melihat dari dekat babi tersebut. Tidak sedikit warga yang mengabadikannya dengan kamera ponsel. Dari jarak dekat, babi terlihat tidak seperti lazimnya babi, termasuk bulu babi yang didominasi garis-garis warna merah.

Abdurahman menegaskan dirinya akan membiarkan babi itu tetap berada di dalam kandang. Setidaknya sampai keluarga yang dicurigai 'memelihara' babi jadi-jadian itu datang untuk mengambil. Meski belum diketahui pemiliknya, saat ini sudah beredar kabar siapa sosok pemilik babi tersebut.

"Kasak-kusuk siapa pemiliknya sudah ada, tapi belum datang ke rumah. Kalau babi itu memang mau diambil, ya silahkan akan saya berikan. Tetapi saya akan meminta agar membuat semacam surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," pungkas Abdurahman.